Manfaatkan Media Sosial Untuk Berdakwah

Manfaatkan Media Sosial Untuk Berdakwah. BDS (01/03) -  Beberapa tahun belakangan ini kita lihat perkembangan Media sosialsemakin pesat. Sejak dari munculnya Friendster, Flick R,You Tube, Myspace, Koprol bahkan sampai yang booming hari ini seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, dan Instagram
Semakin hari pengguna Media sosial tersebut meningkat dahsyat. Indonesia sendiri termasuk salah satu negara terbesar pengguna account Facebook dan Twiter. Hal ini memang tidak lepas dari perusahaan elektronik yang sengaja memanjakan masyarakat dengan aneka gadget terkini dalam produknya.
Selain itu, perusahaan telekomunikasi pun semakin bersaing dalam memberikan berbagai paket internet yang boombastis. Kondisi ini tentu menjadikan Media sosial makin diminati banyak orang.
Coba sejenak amatilah perilaku kebanyakan orang di sekitar kita. Rata-rata waktu luang mereka banyak disibukkan dengan Media social. Bukan hanya di kendaraan dan tempat-tempat umum saja; di kantor, di sekolah bahkan di dalam masjid pun banyak orang disibukkan dengan Media sosial.
Sungguh sangat disayangkan jika media potensial ini tidak dimanfaatkan menjadi sarana ibadah. Lantas pertanyaannya bagaimana agar Media sosialbisa kita manfaatkan menjadi sarana ibadah? Berikut ini beberapa poin penting yang bisa kita jadikan sebagai panduan agar Media sosial bisa menjadi sarana ibadah.

1. Manfaatkan Media sosial  sebagai sarana dakwah.
Hari ini peluang dakwah terbuka sangat lebar dan luas. Hampir-hampir tak ada alasan lagi bagi siapa saja untuk tidak ikut andil dalam berdakwah . Dengan Media sosial kita bisa share aneka materi ilmu, dakwah dan tarbiyah kepada semua teman-teman kita. Namun sayangnya kebanyakan pengguna Media social lebih suka status pribadinya di-update, dibaca dan dilihat banyak orang lain daripada menyebar kalimat-kalimat nasihat. Mereka lebih suka sibuk meng-upload foto daripada meng-upload artikel dakwah pembawa sarana hidayah.
Coba bayangkan betapa besarnya pahala yang akan diraih bagi para penabur kebaikan di Media sosial saat digunakan untuk berdakwah. Jika dengan menyebar nasihat tersebut ternyata menjadi sarana hidayah bagi pembacanya, maka sungguh ia akan mendapatkanyang lebih baik dari unta merah. Sekali lagi sayangnya multi level pahala ini banyak disiasiakan para pengguna Media social.

2. Jadikan Media sosial sebagai ajang silaturahmi dengan saudara, famili dan rekan-rekan kita.
Tidak selamanya kita bisa bersama dengan keluarga, famili atau sahabat kita. Ada kalanya kita harus berpisah dengan mereka karena suatu hal. Meskipun telah berpisah bukan berarti segala ikatan telah putus dan selesai. Kita tetap punya kewajiban menjaga tali silaturahmi dengan mereka.
Jika zaman dahulu orang sangat susah berkomunikasi dengan rekannya saat berpisah. Namun saat ini kendala itu bisa diatasi. Ruang, jarak dan waktu seolah sangat tipis. Kita bisa berkomunikasi dengan keluarga, famili atau sahabat kita dimanapun dan kapanpun kita berada dengan via HP. Apalagi jika HP kita dilengkapi dengan gadget dan aplikasi Media sosial. Komunikasi dan silaturahmi terasa begitu mudah dan simple dengan Media sosial.
Ada satu hal penting saat menjalin silaturahmi di Media sosial. Hendaknya silaturahmi tersebut bukan sekedar asal tegur sapa atau basa-basi saja. Namun bagaimana silaturahmi bisa menjadi sarana nasihat menasihati dalam kebaikan dan ketakwaan. Insya Alloh  dengan demikian kita akan meraih pahala saat beraktivitas di dunia maya.

3. Gunakan Media social untuk ber-amar ma’rufdan nahi munkar
Amar ma’ruf dan nahi munkar seolah menjadi sesuatu yang langka kita dapati di dunia maya. Jika ada orang yang gemar ber-amar ma’ruf seringkali banyak komentator yang berceloteh “ ah sok sholih, sok alim dll. Sebaliknya jika ada yang gemar nahi munkar seringkali diserang dengan komentar,  anarkis, arogan dan teroris. Seharusnya kita blow uplike dan kita dukung saudara-saudara kita yang gemar amar ma’ruf dan nahi  munkar. Bukan malah kita menggembosi semangat mereka. Atau justru menjadi pecundang bagi mereka. Bila perlu kita sendirilah yang harus gemar amar ma’ruf dan nahi anil munkar saat di Media sosial.

4. Jadikan Media sosial untuk berta’awun alal birri wa takwa.
Tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan menjadi mudah dengan sarana Media sosial.  Kita bisa fundraising masal untuk donasi anak yatim, korban bencana alam, atau bahkan untuk saudara-saudara kita yang sedang terbaring di rumah sakit dan tidak mampu membayar biayanya. Hal ini merupakan ladang pahala yang melimpah bagi para pelakunya.
Mudah-mudahan beberapa hal tersebut bisa menginspirasi kita saat beraktivitas di dunia maya khususnya di Media sosial.
Wallahu a’lam bishowab
(dhany*Diambil dari berbagai sumber)

Share:

0 komentar

/ / / / Manfaatkan Media Sosial Untuk Berdakwah

Manfaatkan Media Sosial Untuk Berdakwah. BDS (01/03) -  Beberapa tahun belakangan ini kita lihat perkembangan Media sosialsemakin pesat. Sejak dari munculnya Friendster, Flick R,You Tube, Myspace, Koprol bahkan sampai yang booming hari ini seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, dan Instagram
Semakin hari pengguna Media sosial tersebut meningkat dahsyat. Indonesia sendiri termasuk salah satu negara terbesar pengguna account Facebook dan Twiter. Hal ini memang tidak lepas dari perusahaan elektronik yang sengaja memanjakan masyarakat dengan aneka gadget terkini dalam produknya.
Selain itu, perusahaan telekomunikasi pun semakin bersaing dalam memberikan berbagai paket internet yang boombastis. Kondisi ini tentu menjadikan Media sosial makin diminati banyak orang.
Coba sejenak amatilah perilaku kebanyakan orang di sekitar kita. Rata-rata waktu luang mereka banyak disibukkan dengan Media social. Bukan hanya di kendaraan dan tempat-tempat umum saja; di kantor, di sekolah bahkan di dalam masjid pun banyak orang disibukkan dengan Media sosial.
Sungguh sangat disayangkan jika media potensial ini tidak dimanfaatkan menjadi sarana ibadah. Lantas pertanyaannya bagaimana agar Media sosialbisa kita manfaatkan menjadi sarana ibadah? Berikut ini beberapa poin penting yang bisa kita jadikan sebagai panduan agar Media sosial bisa menjadi sarana ibadah.

1. Manfaatkan Media sosial  sebagai sarana dakwah.
Hari ini peluang dakwah terbuka sangat lebar dan luas. Hampir-hampir tak ada alasan lagi bagi siapa saja untuk tidak ikut andil dalam berdakwah . Dengan Media sosial kita bisa share aneka materi ilmu, dakwah dan tarbiyah kepada semua teman-teman kita. Namun sayangnya kebanyakan pengguna Media social lebih suka status pribadinya di-update, dibaca dan dilihat banyak orang lain daripada menyebar kalimat-kalimat nasihat. Mereka lebih suka sibuk meng-upload foto daripada meng-upload artikel dakwah pembawa sarana hidayah.
Coba bayangkan betapa besarnya pahala yang akan diraih bagi para penabur kebaikan di Media sosial saat digunakan untuk berdakwah. Jika dengan menyebar nasihat tersebut ternyata menjadi sarana hidayah bagi pembacanya, maka sungguh ia akan mendapatkanyang lebih baik dari unta merah. Sekali lagi sayangnya multi level pahala ini banyak disiasiakan para pengguna Media social.

2. Jadikan Media sosial sebagai ajang silaturahmi dengan saudara, famili dan rekan-rekan kita.
Tidak selamanya kita bisa bersama dengan keluarga, famili atau sahabat kita. Ada kalanya kita harus berpisah dengan mereka karena suatu hal. Meskipun telah berpisah bukan berarti segala ikatan telah putus dan selesai. Kita tetap punya kewajiban menjaga tali silaturahmi dengan mereka.
Jika zaman dahulu orang sangat susah berkomunikasi dengan rekannya saat berpisah. Namun saat ini kendala itu bisa diatasi. Ruang, jarak dan waktu seolah sangat tipis. Kita bisa berkomunikasi dengan keluarga, famili atau sahabat kita dimanapun dan kapanpun kita berada dengan via HP. Apalagi jika HP kita dilengkapi dengan gadget dan aplikasi Media sosial. Komunikasi dan silaturahmi terasa begitu mudah dan simple dengan Media sosial.
Ada satu hal penting saat menjalin silaturahmi di Media sosial. Hendaknya silaturahmi tersebut bukan sekedar asal tegur sapa atau basa-basi saja. Namun bagaimana silaturahmi bisa menjadi sarana nasihat menasihati dalam kebaikan dan ketakwaan. Insya Alloh  dengan demikian kita akan meraih pahala saat beraktivitas di dunia maya.

3. Gunakan Media social untuk ber-amar ma’rufdan nahi munkar
Amar ma’ruf dan nahi munkar seolah menjadi sesuatu yang langka kita dapati di dunia maya. Jika ada orang yang gemar ber-amar ma’ruf seringkali banyak komentator yang berceloteh “ ah sok sholih, sok alim dll. Sebaliknya jika ada yang gemar nahi munkar seringkali diserang dengan komentar,  anarkis, arogan dan teroris. Seharusnya kita blow uplike dan kita dukung saudara-saudara kita yang gemar amar ma’ruf dan nahi  munkar. Bukan malah kita menggembosi semangat mereka. Atau justru menjadi pecundang bagi mereka. Bila perlu kita sendirilah yang harus gemar amar ma’ruf dan nahi anil munkar saat di Media sosial.

4. Jadikan Media sosial untuk berta’awun alal birri wa takwa.
Tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan menjadi mudah dengan sarana Media sosial.  Kita bisa fundraising masal untuk donasi anak yatim, korban bencana alam, atau bahkan untuk saudara-saudara kita yang sedang terbaring di rumah sakit dan tidak mampu membayar biayanya. Hal ini merupakan ladang pahala yang melimpah bagi para pelakunya.
Mudah-mudahan beberapa hal tersebut bisa menginspirasi kita saat beraktivitas di dunia maya khususnya di Media sosial.
Wallahu a’lam bishowab
(dhany*Diambil dari berbagai sumber)

«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama

About Balai Dakwah Sragen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

Tidak ada komentar :

Leave a Reply